Recent Posts

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, September 19, 2011

Kue Kering iPhone Buatan Kafe Jepang

Oleh Robert Michael Poole

'iPhone' laku keras di Tokushima. Rasanya pun nikmat.


Para penggemar iPhone, atau siapa pun yang menginginkan cemilan tak biasa, bisa menikmati versi penganan dari gadget keluaran Apple itu di kafe Green Gables.

Kumiko Kudo, 44, pemilik kafe, mulai menjual smartphone ikonik tersebut semenjak seorang pelanggan memintanya untuk membuat kue kering iPod Touch untuk ultahnya.
Si pelanggan salah sangka, mengira kue itu berbentuk iPhone. Tetapi ia sudah kadung senang lalu menyebar berita tentang kafe Green Gables lewat Twitter.

Menurut Asahi, Kudo pernah diundang untuk bertemu Presiden Softbank Masayoshi Son dan memberinya sepotong kue kering iPhone. Teleco Softbank adalah distributor iPhone di Jepang, dan Son adalah salah satu wirausaha terkemuka di Jepang. Son juga sudah
berkomentar lewat akun Twitternya tentang betapa dia sangat menginginkan sepotong kue iPhone. Dia lalu menulis lagi, "Saya sangat bahagia. Saya tidak tega memakannya."

Dalam sehari, Kudo hanya memproduksi 20 kue iPhone. Per kue dijual seharga ¥2,730 atau Rp 290 ribu. Kudo juga sudah pernah mencoba membuat kue iPad, tapi, "kuenya jadi terlalu besar, berat, dan sukar dibuat."

Sama seperti aslinya, kue iPhone ini tidak memiliki portal USB.

Green Gables -- Maezuhigashi 88-4, Tokumei, Aizumi, Itano, Tokushima. tel.+81 88 692 0256

Lima Restoran Bersejarah di Singapura

Kari dari India Utara, sup borsch yang mengenyangkan, pasta dengan tinta cumi… Berikut ini lima restoran yang membuktikan bahwa mereka bisa bertahan tanpa harus mengikuti tren.

Oleh Eve Ang

Para penikmat makanan di Singapura sering dimanjakan dengan berbagai tren terbaru dalam makanan. Tapi beberapa restoran memilih bertahan dengan kekhasan mereka. Meski tak selalu menguntungkan, tetap saja restoran-restoran ini menyajikan hidangan spesial bagi para pelanggan yang kini sudah beranak-cucu.

Beberapa tempat, seperti Shashlik dan Pete's Place mempertahankan tampilan interior mereka, sementara Gordon Grill dan Ristorante Bologna menambah menu baru dan memperbarui interior demi mengikuti perkembangan zaman.

Shashlik



Tak ada tempat lain di Singapura selain Shashlik yang menyajikan sup borsch gurih.

Sejarahnya: Restoran Rusia pertama di Singapura, Troika, buka di Bras Basah pada 1943. Restoran ini kemudian pindah ke Liat Towers pada 1967. Ketika Troika tutup pada 1986, beberapa bekas staf restoran tersebut — kebanyakan asal Hainan — berkumpul dan mendirikan Shashlik di Far East Shopping Centre. Sekarang, dapur Shashlik sudah dipimpin koki generasi keenam.

Alasan tempat ini masih disukai: "Meski sudah berumur 25 tahun, Shashlik terus menyajikan sup borsch yang autentik. Sajian penutup mulut Baked Alaska mereka juga disajikan dengan atraksi api, langsung di depan Anda," kata Anthony Ang, seorang pekerja TI yang teratur makan di tempat itu.

"Dan pastinya, salah satu pemilik Shashlik, Paman Tan yang berusia 81 tahun masih turun sendiri dan mengawasi restoran."

Menu pilihan: Semangkuk sup borsch dengan sesendok krim kocok di atasnya, diikuti dengan hidangan Fish En Papillotte yang lembut. Untuk nostalgia, tutup hidangan dengan Baked Alaska.

Orchard Road 545, #06-19 Far East Shopping Centre; +65 6732 6401

Gordon Grill



Awali dengan carpaccio daging wagyu yang lezat.

Sejarahnya: Restoran grill pertama di Singapura buka pada 1963 dengan nama Gordon Room di Goodwood Park Hotel. Inilah restoran pertama yang menawarkan daging sapi Black Angus.

Pada 1965, restoran ini kemudian pindah ke lokasi yang sekarang dan berganti nama jadi Gordon Grill. Pada 2004, Gordon Grill direnovasi besar-besaran untuk membawa nuansa kontemporer pada interiornya lewat warna-warna netral.

Alasan tempat ini masih disukai: Sekitar 70 persen pengunjung ingin menikmati potongan daging istimewa dari koki Gan Swee Lai, yang sudah bekerja di sini selama 10 tahun.

"Salah satu godaan besar di restoran ini adalah kereta daging, berbagai potongan steak premium akan diperlihatkan ke para tamu, dipotong lalu ditimbang di meja tamu," kata Patricia Law, 43, yang sudah makan di Gordon Grill sejak masih kecil.

"Kereta dorongan daging di sini sangat unik, dan dipakai sejak akhir 1970-an."

Menu pilihan: Pilih potongan daging paling populer dari kereta dorongan seperti wagyu USDA Gold Grade Snake River Farm atau US Black Angus. Makan malam six-course (s$108), yang terdiri dari enam tahapan, adalah demonstrasi yang mewakili kemampuan memasak Chef Gan dalam memasak daging dan bukan daging.

Scotts Road 22; +65 6730 1744

Restaurant Bologna



Pasta tinta cumi khas restoran Bologna.

Sejarahnya: Restoran Bologna mengkhususkan pada fine dining masakan Italia. Restoran ini berdiri pada 1987, bersamaan dengan pembuatan hotel Marina Mandarin. Pada 2005, Bologna direnovasi, berbarengan dengan hotel.

Alasan tempat ini masih disukai: Setelah renovasi pada 2005, restoran Bologna tampil sebagai restoran berinterior modern dan terbuka, penuh dengan jendela kaca dan bar yang berisi minuman lengkap.

Dengan interior yang baru, restoran ini tak terlihat seperti berusia 24 tahun. Tetapi menu mereka masih tetap menyajikan hidangan Italia klasik karya koki Carlo Marengon. Mereka memakai rempah dedaunan segar, yang dipetik langsung dari kebun rempah di dekat restoran.

Menu pilihan: Awali dengan capresse dengan daun basil dan minyak zaitun murni, lanjutkan dengan udang (scampi) bakar yang diimpor langsung dari Italia, ikan cod serta kerang mussel. Hidangan berikutnya adalah Tortelli Porcini. Tutup makan malam dengan tiramisu yang dibuat langsung.

Raffles Blvd. 6, 4/F Marina Mandarin; +65 6845 1111

Pete's Place



Terletak di Grand Hyatt Singapura, Pete's Place adalah salah satu harta karun sajian kuliner di Singapura.

Sejarahnya: Tembok bata merah, taplak meja kotak-kotak merah dan lantai ubin merah adalah tampilan awal Pete's Place ketika baru buka di basement Grand Hyatt.

Kini, Pete's Place tetap mempertahankan suasana yang sama seperti saat buka pada 1971. Buffet sup dan saladnya tetap menjadi favorit, terutama minestrone dan sup jamur.

Alfa Lu, “kapten” yang bergabung ke Pete's Place pada 1973, merasa restoran ini "seolah terperangkap dalam mesin waktu yang indah."

Alasan tempat ini masih disukai: "Kualitas makanan tempat ini selalu terjaga baik dan para stafnya seperti teman lama saya," kata GM Lau, pelanggan yang sudah datang ke tempat ini selama 30 tahun. "Anak-anak saya seperti tumbuh besar dengan restoran ini."

Menu pilihan: Awali dengan buffet sup dan salad sebelum berlanjut ke pasta segar khas buatan mereka seperti Spaghetti Cioppino dengan udang dan kerang, dan lobster bercangkang di atasnya.

Scotts Road 10-12, Grand Hyatt Hotel; +65 6416 7113

Tiffin Room



Kari yang disajikan dengan elegan di Tiffin Room.

Sejarahnya: Awalnya pada 1890-an, kakak beradik Sarkies (pendiri Hotel Raffles) membuat restoran kari bernama Tiffin. Tapi baru pada 1899 restoran yang menyajikan menu kari ini pindah ke Hotel Raffles. Pada 1976, restoran ini resmi bernama Tiffin Room, tapi buffet kari India Utara baru berjalan setelah Hotel Raffles diperbarui pada 1989.

Alasan tempat ini masih disukai: Dengan koki asal India, Kuldeep Negi, dan ahli anggur Dheeraj Bhatia yang mengurusi daftar panjang wine, Tiffin Room cukup layak menjadi restoran India terbaik di Singapura.

Menu pilihan: Papadum dengan cabai, celupan yoghurt berkrim dan asam, udang ala Goa dengan kari santan dan asam jawa, ayam mentega dan makanan penutup vermicelli “kuah” susu.

Pilihan lain yang lebih mewah (seperti maharaja India dalam masa penjajahan Inggris) adalah naan bertabur bawang putih dengan kari domba cincang serta raan (domba panggang bumbu tandoor) dengan saus mint disajikan oleh staf pelayan berjaket putih.

Beach Road 1, Raffles Hotel; +65 6412 1816

Lima Makanan Thai yang Membuat Anda Lari ke Kamar Mandi Sekaligus Ketagihan

Oleh Dwight Turner

Dari salad pepaya dengan kepiting fermentasi sampai kerang darah, meski enak, makanan-makanan ini mampu meruntuhkan perut yang paling tahan pedas sekalipun.

Mereka yang datang ke Bangkok selalu diingatkan agar berjaga-jaga dan menyiapkan obat antidiare. Mereka juga harus berhati-hati terhadap makanan jalanan yang tidak bersih. Beberapa orang bahkan tak tega membayangkan makan gorengan dari pinggir jalan, khawatir akan rasa pedas masakan eksotis ini dan menyeringkan mereka ke belakang.

Tetapi tidak semua sakit perut yang terjadi di Bangkok adalah hasil dari makanan di jalan yang kotor. Sebaliknya, mengalami tong sia (terjemahan literalnya: perut rusak), yang masih sering dialami juga oleh penduduk lokal, adalah bukti bahwa Anda memakan makanan enak.

Inilah lima makanan Thai yang paling berbahaya sekaligus nikmat — kebanyakan tersedia di pasar-pasar di Bangkok.

1. Som tum boo balad


Nikmat sekaligus berbahaya. Bukan hal aneh jika Anda mendengar orang Thailand bercerita tentang tong sia paling mengesankan yang mereka alami setelah memakan hidangan ini. Penyebab tong sia paling utama adalah campuran salad pepaya dengan kepiting fermentasi.

2. Kha gai super


Bayangkanlah ini sebagai sup ayam yang super pedas dan asam, penuh dengan berbagai bumbu dan semua bagian ayam yang biasanya akan dibuang, seperti ceker. Kadang sup ini muncul dengan varian merah yang sama beraninya seperti rasanya.

3. Hoy khaeng luek


Peringatan: Memakan kerang darah ini tanpa saus pedasnya akan menyinggung perasaan sesama pencinta makanan. Pilihlah yang segar dan hindari makan kerang yang disajikan dan belum terbuka. Kerang rebus berbumbu ini akan membuat Anda kerepotan saat memakannya — dan sesudah.

4. Gop kratiem pad kra pow


Sebenarnya kra pow, hidangan dengan daun basil, adalah makanan standar yang bisa Anda temukan di setiap restoran. Tapi, Anda bisa membuat orang Thailand terkesan dengan menambah pesanan kodok goreng bawang. Penjual makanan di jalan akan menambahkan berbagai macam bumbu dan mungkin akan memberikan Anda tisu toilet gratis setelah Anda menghabiskan makanan ini.

5. Som tum hoy dong


Rasanya seperti api dan tanpa ampun. Jika Anda sudah tahan dengan som tum boo balad, perut Anda mungkin siap untuk naik ke level berikutnya. Sebut saja nama salad pepaya campur kerang fermentasi ini dan lihatlah bagaimana orang-orang akan mengerutkan kening dan meneteskan air liur di saat bersamaan.

Jika Anda berani menghabiskan hidangan ini sekaligus, bon pemesanan makanan ini akan berguna sebagai catatan tambahan buat bos Anda saat Anda meminta izin tidak masuk karena sakit perut.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More