Hembusan nafas merenggang
Kala matahari mulai berkonjungsi
Titahku untuk bangun dan bangun
Kembali untuk menanti
Sambil merintih harapan
Dengan menengadahkan secerca tetes tangisan
Dan yakinlah!
Aku sungguh merasakannya
Pasir berbisik yang menggoda
Impian janji-janjiMu yang menyadarkan
Hingga diriku terlelap dalam dekapan kehangatanMu
Sungguh, kerinduan ini telah lama dinantikan
Seperti halnya elektron yang senantiasa mengitari proton dan netron
Di saat pertemuan kita saat senja meninggal
By : Diana Nurindrasari
Kala matahari mulai berkonjungsi
Titahku untuk bangun dan bangun
Kembali untuk menanti
Sambil merintih harapan
Dengan menengadahkan secerca tetes tangisan
Dan yakinlah!
Aku sungguh merasakannya
Pasir berbisik yang menggoda
Impian janji-janjiMu yang menyadarkan
Hingga diriku terlelap dalam dekapan kehangatanMu
Sungguh, kerinduan ini telah lama dinantikan
Seperti halnya elektron yang senantiasa mengitari proton dan netron
Di saat pertemuan kita saat senja meninggal
By : Diana Nurindrasari
0 comments:
Post a Comment